Bolu Kukus Polkadot



Bismillahirrahmaanirrahiim...

Sebulan yang lalu setelah tiga kali uji coba membuat bolu kukus polkadot (orang Malay menyebut: apam dot dot), baru deh bisa dipandang2 dan dinikmati hasilnya.

Percobaan pertama semua bolu yang dikukus mekrok dengan sempurna, semua bolunya yang diharap mlembung tapi gak ketawa, ehh...ngakak semua deh. Okk...jadi tahu dimana letak kekeliruan saya, hehee...

Uji coba kedua, sebagian ada yang mingkem manis, ada juga yang masih mekrok dan ngakak...lebih banyak yang mekar dari pada yang nyempluk. Hadeuw...makin menbuat saya tertantang dan penasaran, kenapa sih gak mau mingkem juga...musti di apain lagi toh si bolkus satu ini. Sudah semua cara diterapkan...weleh2, jadi mikir terus sepertinya kalau belum berhasil gak bakalan berhenti mencoba.

Dari resep awal karena gagal, akhirnya saya analisa dan saya rubah komposisi bahannya, cara membuat juga saya buat tidak seperti biasa membuat bolu kukus mekar...dibikin kebalikannya.

Dan akhirnya setelah percobaan ketiga, bolu kukus polkadot saya tidak mekar...tidak ngakak, menul2 dan nyempluk, mingkem dengan sopannya...duh bahagianya hati, tak tergambarkan rasa itu demi melihat bolu kukus ketika dibuka tutup dandangnya...mingkem ayu, Alhamdulillah berhasil.

Tapii...masih ada tapinya lho yaa, kemungkinan juga masih ada satu atau dua buah bolu yang nggak mau disuruh mingkem anteng. Berdasar pengalaman uji coba sampai ketiga kali ini...saya masih belum terlalu merasa puas, musti menggali faktor2 yang bisa mencapai keberhasilan hingga 100%. Dan di resep saya ini, bolu kukus polkadotnya sengaja tidak saya beri isian ditengah bolu (filling, biasanya bisa pakai selai strawberry atau lainnya), karena anak2 saya tidak suka pakai filling.

Nah...dari tiga kali mencoba bikin bolu kukus polkadot ini, saya bisa memberikan kesimpulan dan tips2 yang perlu diperhatikan ketika ingin menghasilkan bolu kukus yang mulus tanpa merekah:

1. Telur yang digunakan pilih yang masih fresh/segar dan bagus, tidak kadaluarsa.
2. Gunakan telur dingin yang baru dikeluarkan dari kulkas.
3. Gunakan susu cair dingin yang baru dikeluarkan dari kulkas.
4. Gunakan cetakan bolu kukus yang agak tinggi dindingnya, dan ketika paper cup dimasukkan ke dalam cetakan ada sisa dinding cetakan bagian atas yang bisa menampung adonan bolu yang mengembang naik saat dikukus, sehingga mampu mencegah bolu mekar.
6. Masukkan emulsifier terakhir kali, setelah selesai memasukkan tepung terigu dan susu cair secara bergantian.
7. Kocok adonan bolu kukus hanya sampai kental berpita, adonan tidak terlalu kaku. Jika baling2 mixer diangkat adonan bisa jatuh dan meluncur dengan pelan.
8. Tuangkan adonan ke dalam paper cup cukup 3/4 tinggi paper cup, sehingga adonan tidak terlalu meluap dan mengakibatkan merekah, hal ini berlaku jika cetakan bolu kukusnya mempunyai dinding yang tidak tinggi. Lebih bagus hasilnya bila menggunakan cetakan cucing (cetakan plastik kue talam), paper cupnya gunakan yang ukurannya kecil...menyesuaikan ukuran cucing. Jika menggunakan cetakan kue talam plastik, adonan bisa dipenuhi setinggi 3/4 paper cup lebih dikit (yang penting tidak full penuh yaa...!!!).
8. Sebaiknya dalam mengukus bolu ini menggunakan panas api kompor yang cukup sedang agak kecil nyala apinya, hehee...gimana ya mendiskripsikannya, pokoknya jangan pakai api besar seperti saat mengukus bolu kukus mekar. Dengan api kecil diharapkan proses pengembangan bolu didalam dandang tidak mengalami tekanan yang tinggi dari uap air sehingga tidak sampai merekah, hanya mengembung saja.
9. Yang terakhir, jangan lupa berdoa yaa...semoga upaya kita dalam membuat bolu kukus ini berhasil mingkem dan nyempluk2, tanpa ada satupun yang meringis atau jika ada yang tertawa lebar...janganlah banyak2 cukup satu atau dua saja. Mudah2an...




Bolu Kukus Polkadot
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan
Modifikasi dari resep bolu kukus mekar

Bahan A:
100 gr gula pasir
1 butir telur utuh
1 kuning telur
1 sdm susu kental manis

Bahan B:
150 gr tepung terigu
1/2 sdt baking powder
1/2 sdt vanili bubuk
1/4 sdt garam halus
===> Campur menjadi satu dan aduk hingga rata

Bahan C:
75 ml susu cair

Bahan D:
1/2 sdt SP (emulsifier)

Bahan E:
pewarna makanan (hijau dan merah muda/pink)


Cara Membuat:
1. Siapkan panci kukusan/dandang/langseng, panaskan dengan api cukup kecil saja atau cenderung sedang.
2. Masukkan bahan A ke wadah/mangkuk besar, kocok menggunakan mikser dengan kecepatan sedang, kemudian meningkat menjadi kecepatan yang tinggi selama kurang lebih 5 menit sampai adonan cukup kental (jangan sampai kaku)
3. Masukkan bahan B dan bahan C bergantian sedikit demi sedikit sampai habis menggunakan mikser dengan kecepatan rendah.
4. Masukkan bahan D (emulsifier), kocok kembali dengan mixer hingga adonan mengental dan berjejak, jangan sampai adonan menjadi kaku.
4. Bagi adonan bolu menjadi beberapa bagian di wadah /mangkok terpisah, beri pewarna sesuai selera. Masukkan ke dalam piping bag (plastik segitiga) setiap adonan yang sudah diberi pewarna makanan.
5. Siapkan cetakan bolu kukus (saya pakai cetakan muffin satuan, bisa juga pakai cetakan kue talam) dan beri paper cup.
6. Semprotkan adonan dasar putih setengah tinggi paper cup, lalu semprotkan adonan warna pink diatasnya maksimal 3/4 tinggi paper cup, beri motif polkadot warna putih diatas warna pink dan motif daun warna hijau.


Step By Step Memberi Motif pada Bolu Kukus Polkadot



7. Kukus adonan bolu yang sudah diberi motif selama kurang lebih 10 menit dengan api kompor kecil cenderung sedang. Kalau api kompor besar bisa berakibat bolu kukus menjadi mekar/merekah. Setelah matang segera angkat dan dinginkan.




Tra la laa...begitu dibuka dandangnya, wow...alhamdulillah harapan datang menghampiri  "nggak mekrok"  Tapi ada juga sih...satu yang sedikit merekah/senyum di saat mengukus di sesi berikutnya, hehee...gak apalah yang penting sudah berusaha keras biar jangan sampai mekrok semua.


Selamat mencoba...mudah2an sukses, dan sayapun masih ingin berusaha lebih baik lagi :)
Previous
Next Post »