Membuat Cendol dari Tepung Aren
Bismillah...
Memanfaatkan tepung aren yang saya bawa dari Indonesia, kali ini saya coba buat cendol untuk minuman es dawet ala kampung saya di Ponorogo. Di tempat kelahiran saya, Ponorogo...terkenal dengan es dawet Jabung, kenapa dinamakan es dawet Jabung...karena cikal bakalnya es dawet ini bermula di desa Jabung Kecamatan Mlarak...daerahnya lumayan jauh dari kota, sekitar 10 km arah ke timur kota. Yang sering beli dan ngicipi es dawet Jabung pastilah tahu...di sekitaran perempatan arah menuju pondok pesantren Gontor Darussalam, disitu berjejer pasukan penjual es dawet Jabung.
Nah, es dawet Jabung ini punya ciri khas tersendiri...dari cendolnya dibuat dari tepung aren dan tidak dikasih pewarna alias natural colour, warnanya putih keruh cenderung ke arah abu2 sesuai dengan warna tepung aren asli yang memang tidak putih bersih seperti tepung2 yang lain. Rasa cendol dari tepung aren lebih lembut dan kenyalnya tidak keras seperti tepung tapioka. Yang pasti kalau ditelan dan memasuki kerongkongan terasa dingin dan mak klenyer licin...gak sempat nyangkut di leher. Juruh atau kinca yang dibuat untuk memaniskan es cendolnya pun tidak dari gula merah/jawa, tetapi menggunakan gula pasir...dan santannya tidak terlalu kental gitu, plus ada tambahan tape ketan hitam. Jadi rasa es dawetnya manis dan ada rasa sedikit asam segar dari tape ketan hitam...semangkok gak akan terasa cukup dan sepertinya akan nambah lagi deh, ahh...jadi pingin cepet mudik saja...hehee...
Sementara yang saya coba buat sekarang es cendol yang seperti pada umumnya, cendolnya tetep berwarna hijau pandan dan gula merah sebagai pemanisnya. Yang berbeda hanya didalam bahan pembuatan cendolnya, sama seperti es dawet Jabung...yaitu dari tepung aren. Untuk mengobati rasa kerinduan kampung halaman saya...sengaja membuat es dawet dari bahan tepung aren. Dijamin rasanya nikmat dan segar...di saat summer seperti ini (di Kuwait sedang summer season).
Membuat Cendol dari Tepung Aren
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan
Bahan Cendol:
100 gr tepung aren
50 gr tepung beras putih
600 ml air putih
100 ml air perasan daun suji dan daun pandan wangi*
1/2 sdt garam
1 sdt gula pasir
sedikit pewarna makanan hijau untuk mencerahkan warna cendol
* Kalau gak ada daun suji, bisa diganti dengan pasta pandan dan pewarna makanan hijau, dan jumlah airnya menjadi 700 ml air putih.
Cara membuat:
1. Campur semua bahan menjadi satu, aduk hingga tercampur rata dan halus, bila perlu boleh disaring agar tidak ada tepung yang menggumpal.
2. Rebus larutan tepung dengan api sedang, sambil di aduk2 hingga mengental dan meletup2.
3. Siapkan wadah/baskom berisi air matang dingin dari kulkas, tuangkan adonan cendol ke dalam cetakan cendol dan tekan2 agar adonan keluar dari cetakan, tampung cendol dalam wadah berisi air matang dingin.
4. Biarkan cendol terendam dan mengeras di dalam air dingin beberapa saat, kemudian bisa digunakan untuk membuat es dawet/es cendol. Hidangkan bersama santan dan kinca/juruh gula merah...tak ketinggalan serutan/potongan kecil2 es batu.
5. Bila belum ingin dikonsumsi bisa disimpan di dalam kulkas, tetap dalam keadaan terendam air dan kemas dalam wadah kedap udara, InsaAllah awet dalam satu minggu.
Dan untuk kuah santan serta kinca gula merahnya gak usah saya tuliskan yaa, pastinya sudah pada bisa membuat deh...gak perlu pake resep2an. Kalau untuk membuat juruh atau kinca gula merah ala saya biasanya saat merebus gula merah saya menambahkan daun pandan dan potongan2 kecil buah nangka masak, sehingga aroma kinca/juruh gula merahnya harum pandan serta wangi aroma buah nangka.
Okk, selamat berkarya...mudah2an berhasil, aamiin...